Makalah
“pergaulan bebas”
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Disusun
oleh :
-
Amara - Kris dayanti
-
Cahyo - Reni
-
Devi - Sendyka
-
Julia - Yahya
(XI MIPA 2)
SMA NEGERI 1
GONDANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 LATAR
BELAKANG
Pergaulan merupakan proses interaksi
yang dilakukan oleh individu dengan individu,dapat juga oleh
individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu
lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama
bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.
Remaja
sekarang ini sangat mudah untuk terpengaruh terhadap perkembangan zaman yang
dibawa oleh budaya barat yang menyebabkan pergaulan yang tidak baik di kalangan
remaja. Remaja-remaja seperti ini sangat banyak ditemukan di kota-kota besar.
Salah satu penyebab remaja-remaja ini mudah terpengaruh yaitu kurangnya
pendirian serta kepercayaan. Sehingga sangat mudah untuk mengikuti perkembangan
zaman yang diartikan kedalam hal negative yaitu “Pergaulan Bebas.”
Pergaulan
bebas ini juga disebabkan kurangnya perhatian orangtua, kurangnya penanaman
nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan
gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan
dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab
terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cenderung berbuat nekat (pendek akal)
jika menghadapi hal seperti ini.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Ø Apa pengertian pergaulan ?
Ø Apa pengertian remaja?
Ø Apa pengertian pergaulan bebas?
Ø Apa penyebab pergaulan bebas?
Ø Apa akibat pergaulan bebas?
Ø Bagaimana cara mencegah pergaulan bebas?
1.4 TUJUAN
Ø Untuk mengetahui pengertian
pergaulan
Ø Untuk mengetahui pengertian remaja
Ø Untuk mengetahui pengertian
pergaulan bebas
Ø Untuk mengetahui factor penyebab
pergaulan bebas
Ø Untuk mengetahui Akibat pergaulan
bebas
Ø Untuk mengetahui cara mencegah
pergaulan bebas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN PERGAULAN
Pergaulan
merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok.Seperti yang
dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial
(zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas
dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar
dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
2.2
PENGERTIAN REMAJA
Remaja
berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Remaja sebenarnya tidak
mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak
juga golongan dewasa atau tua. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat
transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak
lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari masa remaja
adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan
semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa
remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan
13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat
remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa
ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun
cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang
Hal senada diungkapkan oleh Santrock bahwa remaja (adolescene) diartikan
sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.Batasan usia remaja
yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun
Definisi
yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan
Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari
masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun,
dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan
fisik,maupun psikologis.Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat
kritis dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya dengan
kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan
pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh
kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka
menyiapkan diri untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan
manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.Dengan
demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan
selanjutnya.
2.3
PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS
Pergaulan
bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan bebas
ini sering kita dengar baik di lingkungan sekitar maupun dari media massa.
Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang
minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya
potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Remaja
sekarang telah mengenal istilah pergaulan bebas, mereka cenderung mengartikan pergaulan
bebas yaitu kita bisa melakukan perbuatan yang tanpa batas. Padahal tidak
demikian, arti yang sesungguhnya adalah kita bebas bergaul dengan siapapun,
tetapi kita tetap harus mamatuhi norma-norma yang ada. Jadi pergaulan yang kita
lakukan tidak akan merugikan diri sendiri di masa sekarang maupun dimasa depan.
2.4 FAKTOR
PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
Ø Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental
yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulanyang
sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak
memahami, karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang
dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak
sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh
tak acuh, menghukum, mengolok-olok,memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang
salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan
membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani
sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan
adanya pergaulan bebas.
Ø Faktor agama dan faktor iman
Faktor ini
adalah hal yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Apabila kurang
pengetahuan akan agama dan kurangnya iman yang tertanam di dalam diri kita,maka
akan sangat mudah setan-setan yang ada di dalam diri atau fikiran kita
mendorong untuk melakukan hal-hal negatif yang sangat bertentangan dengan agama
dan hukum yang berlaku.Namun jika memiliki pengetahuan akan agama dan iman yang
kuat, insya allah kita tidak akan mudah terpegaruh dan terjerumus ke dalam
hal-hal negatif tersebut.Karena otomatis kita akan langsung memikirkan dampak
apa yang akan terjadi ke depannya atau di kemudian hari.
Ø Faktor lingkungan
Faktor
lingkungan meliputi keluarga, teman, dan tetangga.Lingkungan sangat berpengaruh
bagi anak. Tidak sedikit anak remaja yang terjerumus kedalam pergaulan bebas
dikarenakan ada masalah di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut
dengan broken home. Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah
karena terjerumus atau terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau
ingin di bilang “gaul”.
Ø Faktor pengetahuan
Kurangnya
pengetahuan remaja akan dampak dan akibat dari perbuatan yang kita lakukan,
terutama pergaulan bebas akan menjerumuskan remaja dalam hal – hal yang
negatif. Selain itu seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi,
apa bila ada hal – hal baru, remaja cenderung ingin mencoba tanpa memikirkan
dampak dan akibatnya.
Ø Faktor perubahan zaman
Faktor ini
cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas, Zaman sekarang semua telah serba
canggih, terutama teknologi. Salah satunya adalah internet, media ini dapat
diakses dengan mudah oleh semua kalangan baik tua maupun muda. Padahal di dalam
internet terdapat banyak tayangan – tayangan yang seharusnya hanya ditayangkan
khusus orang dewasa, namun justru remaja yang melihatnya dan cenderung menirunya.
2.5 AKIBAT PERGAULAN BEBAS
Pergaulan
bebas identik dengan pergaulan yang tidak sehat. Biasanya seorang remja yang
telah terjerumus akan mengkonsumsi
narkoba bahkan seks bebas yang akhirnya berujung pada HIV/AIDS dan penyakit
lainnya. Dan pastinya setelah terserang virus ini kehidupan seorang remaja
menjadi timpang dari segala segi
2.6 CARA MENCEGAH PERGAULAN BEBAS
1.
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, maksudnya melakukan
ibadah dan selalu mendekatkan diri
kepada sang pencipta .
2. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
4. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
5. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
6. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
2. Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
4. Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
5. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
6. Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
.
7. Peran
masyarakat
anggota
masyarakat juga dapat ikut berperan aktif untuk memberikan motivasi positif dan
memberikan sarana & prasarana yang dibutuhkan remaja dalam proses
keremajaannya sehingga segalanya menjadi bermanfaat dalam kehidupan tiap
remaja.
8. Mengisi
waktu luang dengan kegiatan positif
Ada banyak kegiatan positif yang menyenangkan. Mulai dari ikut eskul sekolah, bakti sosial, mengasah bakat, ikut menjadi relawan saat ada bencana dan masih banyak lagi lainnya, Kegiatan ini jauh lebih positif daripada hanya bermalas-malasan dan keluyuran. Pergaulan bebas biasanya dimulai dari kebiasaan remaja yang suka keluyuran dan berkumpul tanpa tujuan bersama teman-teman.
9. Memilih teman dengan cermat
Salah satu cara mengatasi pergaulan bebas adalah dengan jeli memilih teman. Jika kalian mengamati perilaku teman tersebut tidak baik, segera jauhi dengan baik-baik. Jangan menoleris sikap tersebut. Sebab jika Anda terus-menerus menolerir, bisa jadi Anda yang terseret dalam perilakunya yang tak baik.
Ada banyak kegiatan positif yang menyenangkan. Mulai dari ikut eskul sekolah, bakti sosial, mengasah bakat, ikut menjadi relawan saat ada bencana dan masih banyak lagi lainnya, Kegiatan ini jauh lebih positif daripada hanya bermalas-malasan dan keluyuran. Pergaulan bebas biasanya dimulai dari kebiasaan remaja yang suka keluyuran dan berkumpul tanpa tujuan bersama teman-teman.
9. Memilih teman dengan cermat
Salah satu cara mengatasi pergaulan bebas adalah dengan jeli memilih teman. Jika kalian mengamati perilaku teman tersebut tidak baik, segera jauhi dengan baik-baik. Jangan menoleris sikap tersebut. Sebab jika Anda terus-menerus menolerir, bisa jadi Anda yang terseret dalam perilakunya yang tak baik.
10.Hindari
pacaran
Jika belum cukup umur, jangan habiskan waktu dengan hubungan bernama pacaran. Sebab, dalam masa yang labil, remaja cenderung impulsive dan mudah terpengaruh bujuk rayu. Pacaran merupakan gerbang yang paling dekat dengan sex bebas. Dan hal ini adalah salah satu signatur dari pergaulan bebas yang tentu merusak individu, generasi muda dan Negara dalam skala yang lebih besar.
13. Campur tangan pemerintah
Pemerintah wajib mengawal peraturan untuk menertibkan pergaulan remaja. Memberi fasilitas layanan juga sosialisasi agar mereka jauh lebih paham bahaya yang mengintai di balik “kerennya” pergaulan bebas.
Jika belum cukup umur, jangan habiskan waktu dengan hubungan bernama pacaran. Sebab, dalam masa yang labil, remaja cenderung impulsive dan mudah terpengaruh bujuk rayu. Pacaran merupakan gerbang yang paling dekat dengan sex bebas. Dan hal ini adalah salah satu signatur dari pergaulan bebas yang tentu merusak individu, generasi muda dan Negara dalam skala yang lebih besar.
13. Campur tangan pemerintah
Pemerintah wajib mengawal peraturan untuk menertibkan pergaulan remaja. Memberi fasilitas layanan juga sosialisasi agar mereka jauh lebih paham bahaya yang mengintai di balik “kerennya” pergaulan bebas.
14.Campur tangan orang tua
Selain itu, orang tua juga harus menjadi penjaga dan pendidik terbaik bagi anak-anaknya. Mereka yang keluarganya hangat dan harmonis, cenderung mampu memiliki lingkungan yang baik pula. Demikian cara mengatasi pergaulan bebas yang bisa Anda terapkan. Semoga membantu!
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pergaulan
remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di
salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya.
Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan
yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat
berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang
positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan
bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari
jati dirinya.
Dalam usia
remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan
dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu
apakah itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas
karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga
21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12
– 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18
– 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa
remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja
awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja
akhir 18–21.
3.2 SARAN
Untuk para
remaja, tinggalkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk para
orang tua, berikanlah yang terbaik pada anak remaja dengan tetap menjaga dan
mengawasi tingkah lakunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar